Friday, April 2, 2010

Simpanan

“Kamu sinting, Lena!”

“Lebih baik aku dibilang sinting daripada tak jujur pada diri sendiri,”

“ Aku masih tak habis pikir. Kenapa kamu memilih bersamanya?”

“Aku mencintainya,”

“Ok, let me break it down to you. You gave him oh-so-called great sex and he gave you those of branded stuffs. Then you called it, what, love??? Oh come on… ”

“ Don’t start darling. You don’t know anything…”

“ Tapi kenapa harus dengan lelaki seperti itu? Kalau tujuan kamu ingin mendapat hidup yang lebih baik, aku sanggup melakukan itu!”

“ Kenapa sih kamu terus mencampuri urusanku??? We’re over, remember?”

“ Tapi aku masih peduli sama kamu! Believe me, you deserve better!”

“ Kalau kamu peduli, kamu tidak akan berpikiran dangkal seperti mereka! Kamu tidak akan menganggap hubunganku dengannya hanya berlandaskan materi dan seks. You know me, for god’s sake! ”

“ Oke, kamu mencintainya. Mungkin juga dia. Tapi dia beristri! Bahkan anak terbesarnya seusia denganmu!!! Kamu…dimana otakmu Lena? Kamu tidak kasihan pada keluarganya? Apa kata ibumu nanti kalau tahu anaknya…”

"Sejak kapan kamu peduli dengan norma-norma? BUkannya kamu selalu bilang kalau cinta itu bisa datang kapan saja, dimana saja, dan dengan siapa saja, sekalipun harus membentur norma-norma?Ah, Cukup! I can’t stand with this anymore. Sejak kapan aku punya otak kalau soal percintaan??? Bahkan aku sudah gila ketika memutuskan berpacaran denganmu, kan? Ibuku mungkin akan sekarat jika tahu akau berpacaran dengan Mas Danu. Tapi ibuku bisa mati kalau tahu aku pernah berpacaran denganmu! ”

“…”

“Dan satu lagi, having sex with a guy 1000 times better than having sex with a girl, Marina…”

0 comments: