Friday, February 5, 2010

Cakra dan Lysa: Cinta Platonik

Tiba-tiba Cakra masuk ke kamar dan langsung menarik tangan saya.

“Ikut saya sekarang!”

Saya yang sedang asyik membaca novel sambil tiduran terkaget-kaget melihat kedatangan Cakra dan langsung mencoba melepaskan pegangan tangannya.

“Heh, heh, Cakra, kamu apa-apaan! Datang-datang langsung narik saya paksa gini…Lepaaasiiin tangan sayaaaa!!!”

“Eh, sori, sori. Maaf…” Jawab Cakra sambil melepaskan tangan saya.

” Kita ngabuburit yuk!” Lanjut Cakra sambil tersenyum lebar. Mata sipitnya langsung membentuk satu garis ketika dia tersenyum. Huh, dasar wajah seribu mimik! Bagaimana saya bisa marah karena sudah diperlakukan semena-mena barusan kalau dia mengeluarkan ekspresi wajah lucu,kekanakan, tapi tetap ganteng seperti itu!

“Ngabuburit kemana?”

” Udah, nggak perlu tau. Yuk cepet, udah sore nih!”

“Heh, Cakra, kamu nggak lihat saya kucel gini? Saya siap-siap dulu ya!”

“Ya udah. Lima belas menit! Nggak perlu dandan!”

***


“Saya baru tahu kalau kamu bisa nyetir,” ujar saya ketika melihat sebuah Terios hitam terparkir di depan rumah.

“Emang saya harus cerita hal kecil kayak gitu juga sama kamu?”

“Ya nggak juga sih…Yuk ah, keburu macet!”


Kami berdua masuk ke dalam mobil. Dasar Cakra jorok! Mobilnya seperti kapal pecah!Berantakan! Baju-baju, tas, buku-buku, laptop,parfum, bungkus makanan,case gitar, semua tergeletak begitu saja di jok belakang.

“Saya memutuskan untuk memensiunkan si Dodot-motor kesayangannya. Lagian sekarang saya lagi banyak manggung dan harus kesana-kemari sambil bawa banyak barang. Jadi maklum saja kalau berantakan… ”

“Kita mau kemana sebenernya? It’s kinda of date or somethin? Hahahaha…”

” Enak aja! Saya cuma ngerasa kasihan aja sama kamu. Tiap kali ngabuburit,ngerem terus di kamar sambil baca novel. Tiap kali malam minggu, diem terus di rumah nonton TV..Lama-lama kamu jadi lumutan tuh di rumah, hahahaha…”

“Dasar kurang ajar! Heh,justru saya diem di rumah tiap weekend karena hari-hari biasa saya sibuk dan nggak pernah ada di rumah!”

“Ngeles sih kamu paling bisa! Udah jelas-jelas kamu nggak punya pacar dan rumahnya kejauhan dari pusat kota, makanya tiap malam minggu cuman nonton TV..hahahaha!!!”

” Biarin aja,Huh!”

” Yeee, ngambek. Kenyataan tau! Makanya saya mau ngajak kamu ngabuburit sekaligus buka puasa di luar. Haa, sudah pasti amal saya bertambah banyak karena menolong orang yang malang, kesusahan, dan teraniaya macam kamu”

“Heh, yang ada amal kamu nggak diterima karena pamrih gitu..”

“Hahaha. Iya juga yaa…”


***

“Cakraaaaaaa…Kamu menyebalkaaaaan!!!!! Kenapa kamu ngajak saya ke sini?” Protes saya begitu kami sampai di daerah Lodaya. Saya terkaget-kaget ketika Cakra memberhentikan mobilnya di depan lapangan softball Lodaya. Ternyata Cakra mengajak saya nonton latihan softball.

“Kok menyebalkan? Bukannya berterima kasih karena saya sudah mengajak kamu ke tempat ini…” Jawabnya santai.

“Tapi kan saya udah bilang kalau saya mau nonton pertandingan softball sama pacar saya nanti! Bukan sama kamu! Ini kan salah satu kencan impian sayaaaa…” Sungut saya kesal. Saya memang pernah cerita pada Cakra jika menonton pertandingan softball adalah salah satu kencan impian saya.

Saya kemudian mengikuti Cakra yang tengah berjalan ke arah tribun. Kami pun menduduki tribun paling atas.Di depan sana terlihat dua klub softball sedang melakukan pertandingan persahabatan. Tidak banyak orang yang menonton. Hanya beberapa kelompok orang yang sepertinya masih anggota klub olahraga tersebut. Mereka berteriak-teriak memberikan dukungan atau sorakan saat klubnya tak berhasil membuat home run.


” Maaf karena merusak kencan impian kamu…Tapi emang salah ya saya ngajak kamu ke sini?”

“Ya nggak sih. Saya hanya berharap bisa mewujudkan kencan impian saya dengan seseorang yang spesial,” Jawab saya jujur.

“Jadi saya tidak spesial bagi kamu?”

Saya diam. Bingung memberikan jawaban.

” You’re special, in a different way…Hmm, if I can describe our relationship, it’s kinda of platonic love…”

“Platonic love? What’s that?”

” Kamu belum pernah mendengarnya? Cinta Platonik, Amor Platonicus,or Platonic Love…is love without sexual attraction between opposite sexes…. Lelaki dan perempuan itu merasa senang, nyaman, tentram, saling terikat satu sama lain, and they’re just click together. Seolah mereka dapat memikirkan dan meneruskan apa yang pasangannya pikirkan atau bicarakan. Dan karena perasaan itu, sexual attraction between them dissapear… Tidak ada lagi “nafsu binatang” di antara mereka…Kasarnya, mereka sama sekali tidak ingin brhubungan badan, bahkan ketika mereka sama-sama telanjang… Ada perasaan—sulit dideskripsiikan—yang mungkin didapat baik dari si perempuan maupun lelaki yang tidak mereka dapat dari lelaki atau perempuan lain…”

“Itu sebabnya ketika kita berciuman kita tidak merasakan hasrat atau nafsu apapun?”

“Ya, bisa dikatakan begitu…”

” Tapi jujur saja, perasaan-perasaan sulit dideskripsikan itu hanya saya dapatkan ketika bersama kamu…Cinta jenis ini agak membingungkan juga ya?”

“Haha, kamu lihat kan? Cinta memang punya seribu wajah untuk mengamuflase kita! Ya sudahlah, lagi shaum juga. Saya lagi malas bertengkar dengan cinta…Hhh..”

” Makanya kamu cepat cari pacar, biar nggak marah-marah terus sama cinta! Terus wujudkanlah kencan impian kamu itu!Makan gula kapas sambil main ayunan di Taman Lalu Lintas, nonton pertandingan Persib di Jalak Harupat, wisata Museum, main PS bareng-bareng…terus apalagi?”

“Hahaha, kamu ingat juga ternyata! Hmm…Tapi untuk mewujudkan kencan impian saya itu butuh waktu yang agak lama…Lihat, nggak ada yang mau sama saya! Bahkan tidak ada yang meng-sms saya untuk melakukan pendekatan…memang nasib,”

“Iya, habis mana ada lelaki yang mau bertahan sama kamu? Udah menyebalkan, hobi marah-marah, lemot, moody-an, aneh,autis…hahahaha. Kalau pun ada yang mau, dia pasti mikir dua kali untuk mendekati kamu. Habis kamu dekat dengan lelaki ganteng,keren, multitalenta, dan baik hati seperti saya! Mereka langsung ngeper meureuuuunnn. Hahahahaha…”

Tanpa Ba-bi-bu, saya langsung mencubiti Cakra sampai dia meringis kesakitan.




Terimakasih untuk Dudung yang memberikan penjelasan tentang Cinta Platonik dan untuk Sahrul yang menjadi awal pengetahuan saya soal jenis cinta ini =)

0 comments: